Bahaya Suhu Panas Bagi Penggiat Alam Bebas - Survival Alam

Bahaya Suhu Panas Bagi Penggiat Alam Bebas

Bahaya Panas dalam Survival. Ketika menggunakan teknik survival, seseorang memang sedang berada dalam bahaya. Bahaya di alam bebas, hutan dan pegunungan tidak selalu identik dengan serangan hipotermia saja yang sering menghantui para penggiat alam. Matahari dan udara panas adalah salah satu bahaya dalam survival, karena selain membahayakan juga bisa menyebabkan kematian. Gangguan sengatan sinar matahari dan panas bisa timbul sebagai gejala ringan dan berat. Bahaya panas dalam survival harus diketahui para penggiat alam untuk mengantisipasi terjadi hal yang buruk.
How to Survive In Hot Weather?
Untuk mencegah bahaya akibat panas dalam survival, ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu menghindari latihan fisik yang berat, minum air yang cukup dan menggunakan pakaian dengan ventilasi yang mudah (longgar). Keadaan panas akan semakin mempengaruhi stamina apabila :
  1. Mempunyai penyakit akut.
  2. Baru sembuh dari penyakit dan baru vaksinasi.
  3. Demam.
  4. Kurang tidur.
  5. Kelelahan.
  6. Obesitas tubuh terlalu gemuk.
  7. Dehidrasi.
  8. Minum alkohol.
  9. Penyakit kulit yang merata seperti biang keringat.
  10. Pernah mengalami serangan udara panas.
 Ada 3 penyakit udara panas dalam survival yaitu :

1. Kelelahan panas (heat exaustion)

Kelelahan panas adalah gangguan karena terlalu lama berada di tempat udara panas atau cuaca panas. Kelelahan  panas ini disebabkan karena kegagalan penyesuaian tubuh terhadap pelebaran pembuluh darah tepi. Faktor yang menimbulkan gejala ini adalah kekurangan air minum, banyak berkeringat, muntah, diare dan sebagainya yang menyebabkan kurangnya air dalam tubuh. 

Gejala khas yang timbul adalah banyak mengeluarkan keringat dan kelumpuhan peredaran darah (circulatory colaps). Gejala - gejala lain yang mungkin timbul:
  • Acuh dan kehilangan kesadaran sebentar.
  • Badan panas, sakit kepala, pusing, mual dan muntah.
  • Suhu badan normal atau sedikit meningkat.
  • Nadi cepat namun biasanya tidak lebih dari 100/menit.
  • Tekanan darah rendah.
  • Kulit pucat, dingin, basah dan banyak keringat.
  • Penglihatan kabur.
  • Sesak nafas.
  • Otot-otot terasa nyeri dan sedikit kejang.
Jika penyakit kelelahan panas sudah terjadi, maka berbaringlah di tempat yang sejuk, melonggarkan pakaian dan minum air sejuk.


2. Kejang panas (heat cramp)

Kejang panas adalah gangguan akibat latihan fisik di lingkungan udara panas yang tinggi. Kejang panas ini disebabkan karena kerja otot yang berat dalam udara dengan temperatur lebih dari 37,9 derajat Celcius, disertai mengeluarkan banyak keringat dan garam dapur, terutama pada orang yang belum terbiasa.

Gejala khas yang timbul adalah adanya kejang otot perut dan otot badan lainnya yang datangnya mendadak. Gejala-gejala lain yang mungkin timbul :
  • Gelisah dan kadang berteriak karena sakit.
  • Suhu badan normal atau sedikit meningkat.
  • Nadi cepan dan tekanan darah normal.
  • Kulit pucat basah.
  • Kejang otot biasanya di bagian fleksor tungkai atau lengan. Nyeri otot yang kejang datang berulang-ulang dan otot terasa tegang dan terasa benjolan bila diraba.
  • Darah lebih pekat
Jika kejang panas sudah terjadi, pengobatannya masih sama dengan berbaring di tempat sejuk sekaligus minum air segar. Lebih baik jika menambahkan garam dapur dalam air minum.

3. Sengatan panas (heat stroke)

Sengatan panas adalah gangguan akibat latihan fisik di lingkungan udara panas yang menyebabkan gangguan hebat fungsi pengaturan suhu badan. Penyebabnya karena terlalu lama berada di udara panas serta latihan fisik berat, terik matahari dengan buruknya ventilasi. 

Gejala khas yang timbul yaitu demam tinggi disertai menurunnya kesadaran, kadang disertai kejang-kejang, pingsan, bahkan kematian. Gejala-gejala lain yang mungkin timbul :
  • Acuh, gelisah, rasa ketakutan.
  • Lemah, kesadaran menurun.
  • Sakit kepala, pusing, mual dan muntah.
  • Suhu badan tinggi.
  • Nadi cepat biasanya mencapai 160/menit.
  • Tekanan darah meningkat sedikit.
  • Kulit kemerahan,panas, tidak berkeringat dan kering.
  • Pupil mata melebar.
  • Sakit di dada dan pernafasan cepat.
  • Kejang otot-otot.
  • Gangguan pembekuan darah hingga muncul pendarahan.
  • Hati membesar.
Jika sudah terjadi, pertolongan harus segera dilakukan untuk menghindarkan dari bahaya yang lebih besar seperti kematian. Jika suhu tubuh mencapai 41 derajat Celcius, segera selimuti dengan selimut basah sambil dipijit-pijit. Ukur temperatur setiap 10 menit dan jangan sampai dibawah 18 derajat Celcius. Bila temperatur rendah, hangatkan lagi dan bila temperatur normal, tetap berbaring sambil dikipasi. Bila kejang, beri obat kejang sesuai ketentuan.
Heat Exhaustion vs Heat Stroke

Dari ketiga jenis penyakit serangan udara panas, harus diperhatikan beberapa faktor untuk mengatasi gangguan panas dan matahari yaitu :
  1. Berlatih fisik yang lebih baik.
  2. Aklitimasi, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dan suhu setempat. Bisa latihan rutin sekitar 1-2 minggu.
  3. Menyediakan air yang cukup karena kekurangan air akan menyebabkan suhu badan naik. Air bertindak sebagai pendingin tubuh dan bila persediaan terbatas, aktivitas lebih baik dikurangi.
  4. Pada suhu tinggi, keringat keluar berlebihan. Penambahan garam dapur dalam air minum akan diperlukan jika belum aklitimasi. Untuk penambahannya jangan terlalu banyak karena dapat meningkatkan rasa haus dan mual. Masukkan dalam air minum dengan konsentrasi 10 gram/liter air. 
  5. Usahakan pakaian yang digunakan cukup longgar di bagian leher, ujung lengan, ujung celana dan sebagainya untuk memudahkan ventilasi. Di daerah yang terlindung dari matahari tapi panas, gunakan pakaian seperlunya seperti celana pendek dan kaos oblong.
  6. Tidurlah kurang lebih 7 jam sehari untuk menghindarkan dari kelelahan.
Mungkin udara panas sering dianggap remeh, bahkan bahaya yang bisa ditimbulkan kurang dimengerti oleh para penggiat alam bebas. Disamping penyakit hipotermia yang merajai tangga penyakit mematikan di alam bebas, penyakit yang disebabkan sengatan sinar matahari dan udara panas juga perlu diperhatikan karena akibat terburuknya masih sama, yaitu kematian. Selamat Berpetualang !
 

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...