6 Mitos "Berbahaya" Tentang Air dalam Kondisi Survival - Survival Alam

6 Mitos "Berbahaya" Tentang Air dalam Kondisi Survival

6 Mitos Air dalam Kondisi Survival. Dalam kehidupan ini tentu banyak rumor atau mitos tentang apa yang berhasil maupun yang tidak. Dalam kondisi survival, manusia pasti membutuhkan air, entah itu berakibat baik atau malah fatal. Ada beberapa mitos tentang air yang ternyata berbahaya jika dipraktekkan dalam kondisi survival
Air Mengalir

1. Air Mengalir Aman Diminum

Anda bisa beranggapan air mengalir aman untuk diminum karena berasal dari sumber mata air pegunungan yang bening, segar dan mengalir cepat. Bagi seorang petualang hal ini pasti menjadi infus dadakan untuk mengisi tenaga yang terkuras karena kelelahan.
Jangan mengandalkan hal itu. Ingatlah bahwa air yang mengalir berasal dari sumber dimana dalam proses perjalanan menuju ke lokasi anda sudah melalui beberapa tempat (jalur air) lain yang tidak anda ketahui. Bisa saja di saluran air tersebut ada hewan yang sakit-mati-membusuk dan menutup sebagian aliran air. Hewan juga  tak jarang bisa buang kotoran di air yang sama dengan yang mereka minum. Berbagai faktor lain bisa terjadi dan itu bukan hal yang baik untuk anda. 

Di daerah yang paling terpencil di dunia ini sekalipun, penyakit yang ditularkan melalui air bisa berbahaya. Giardia dan Cryptospiridium adalah dua parasit protozoa yang menyebabkan penyakit gastrointestinal yaitu infeksi saluran cerna dengan gejala demam yang lama. Meski air yang didapat mengalir kencang seperti air terjun, tetaplah memurnikan air terlebih dahulu sebelum meminumnya.

2. Minum Air Asin dalam Jumlah Kecil = Aman

Berapa banyak atau sedikit air asin yang dikonsumsi, akan menyebabkan dehidrasi dan kematian lebih cepat dibanding tidak minum air sama sekali. Kandungan garam yang tinggi bisa menghilangkan kelembapan dari tubuh. Dehidrasi bisa menyebabkan kejang, sariawan, tidak sadar, kerusakan otak dan ginjal hingga berakhir kematian.
Air Asin

3. Air Pada Cekungan Alami Aman Diminum

Hal ini kadang terjadi dalam survival di daerah yang dekat dengan laut. Seperti air yang mengalir dari sumber, air yang menggenang alami juga harus melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Air yang ditemukan pada cekungan tentu saja sudah menggenang selama beberapa waktu. Meski itu air hujan yang baru saja menggenang, tetap mengandung bakteri yang berbahaya. Air menggenang sama dengan air polusi yang sudah terkontaminasi dengan faktor-faktor di sekitarnya.

4. Minum Air Seni Mencegah Dehidrasi

Anda bisa minum air seni 1-2 kali dalam keadaan darurat. Namun ingat, urine adalah limbah dari tubuh. Urine orang sehat mengandung 95% air steril dan 5% limbah termasuk nitrogen, kalium dan kalsium yang terlalu banyak dan ini bisa menjadi masalah.
Air Seni
Ketika meminum urine, ginjal kembali mengolah 'sesuatu' yang sebelumnya telah berusaha dibuang dari tubuh. Ini menyebabkan banyaknya pekerjaan pada sistem tubuh dimana tubuh akan membutuhkan lebih banyak air untuk menyelesaikan proses penyaringan limbah lagi. Hal ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan gagal ginjal total.

5. Kaktus Salah Satu Sumber Air

Hal ini biasa terjadi dalam survival di daerah padang pasir. Air yang terkandung di dalam kaktus berserat dan tidak berlimpah. Kemungkinan besarnya bahwa air yang didalam berasa pahit dan asam yang bisa menyebabkan muntah, diare dan kram. Selain asam, banyak kaktus yang mengandung alkaloid beracun. Asam Oksalat yang terkandung di dalamnya merupakan racun bagi manusia karena bisa menyumbat ginjal.
Kaktus
Banyak tanaman yang mengandung asam dengan jumlah sedikit, tidak seperti kaktus. Minum air kaktus bisa menyelamatkan hidup anda, namun mengkonsumsi terlalu banyak akan membuat tubuh anda sakit. Hal ini lebih mempersulit situasi hidup dan mempercepat dehidrasi.


6. Makan Salju Menghilangkan Dehidrasi

Bagi pendaki di daerah pegunungan bersalju, mungkin berfikir bahwa salju adalah air yang padat. Mengkonsumsi salju untuk kelangsungan hidup harus melalui panas dalam tubuh untuk mencairkannya dan hal ini bisa menjadi penyebab hipotermia. 
Belum lagi salju berada di tanah dalam waktu yang tidak jelas, bisa mengandung bakteri atau organisme lain yang membuat anda sakit.  Cairkan salju sebelum mengkonsumsinya, ambilah salju yang putih dan segar.

Itu adalah rumor yang banyak berkembang di masyarakat sekitar tentang mengkonsumsi air dalam kondisi survival. Air adalah unsur hidup yang paling penting dan dalam kondisi dimana kelangsungan hidup menjadi sangat penting, hendaknya mengerti dan tetap menggunakan cara aman untuk mengkonsumsi air. Selamat Berpetualang !

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Loading...

Iklan Bawah Artikel

Loading...